Perusahaan tambang tersebut dinilai tidak kooperatif dengan apa yang menjadi tuntutan masyarakat terkait masalah limbah.
Aksi tersebut dilakukan di Simpang Aster atau KM 69 Jalan PT MUTU selama 2 Jam setiap hari sampai ada tanggapan dari perusahaan.
Koordinator Aksi M Ali Hakim kepada wartawan mengatakan, dirinya sama masyarakat setempat pada hari ini menggelar aksi ujuk rasa di Jalan Tambang PT MUTU tepatnya di Simpang Aster.
Aksi tersebut digelar karena sudah sekian tahun sejak 2001 akhir tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan terkait limbah yang terjadi di empat Desa itu, dimana air Sungai Kali dan Singan tidak layak konsumsi.
"Kami di sini minta bertemu dengan pimpinan PT MUTU, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Makanya kami laksanakan aksi ujuk rasa ini guna menindaklanjuti masalah limbah. Persoalan ini kami ajukan mulai tahun 2021 akhir, tapi sampai sekarang ini belum ada tanggapan dari pihak PT. MUTU padahal mediasi atau pertemuan sudah puluhan kali," ujarnya.
Lanjut M Ali Hakim, bahwa pihaknya diberi ijin untuk melakukan demo tersebut selama 2 jam sehari.
"Sekarang ini sedang istirahat mungkin besok lagi dilanjutkan, dan kami tetap bertahan disini dengan mendirikan kemah. Walaupun nantinya ada pimpinan perusahaan menemui kami, tapi belum ada kesepakatan, kami akan tetap melanjutkan sampai ada titik temu," ujarnya.
Sementara itu perwakilan PT MUTU, Yenly menyatakan, akan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bertemu pimpinan perusahaan, dan jelaskan pula bahwa pimpinan perusahaan, sedang dalam perjalanan menuju lokasi.
"Sebaiknya ini diselesaikan dengan duduk bersama. Tidak baik apabila dilakukan dengan pemortalan jalan.
Saya harapkan pemortalan jalan dibuka, sambil menunggu Pak Husain tiba di lokasi ini, dan kita akan bicarakan bersama-sama," ujar Yenly. (Red1)